anagkjalanan
Selasa, 22 November 2011
Sabtu, 15 Oktober 2011
PENDAPAT.Q TENTANG MEREKA
mereka cuma kurang beruntung seperti kita, kita masih punya orang tua yg merawat kita, masih punya rumah untuk tempat tinggal kita, dan tidak usah bingung memikirkan nanti makan apa kita karna orang tua kita sudah menyiapkannya.
tp bagaimana dengan mereka..?? mereka harus bekerja keras dijalanan untuk mendapatkn sesuap nasi, mereka kurang beruntung karena mereka tidak mempunyai ketrampilan untuk mendapatkan pekerjaan yg layak, apalagi diantara mereka masih banyak anak-anak yg seharusnya mendapat pendidikan.
masihkah kita mengeluh dengan keadaan kita yg sekarang..?? setelah kita tau masih ada orang yg jauh dari kata cukup untuk hidupnya sendiri.
syukuri semua yg telah tuhan berikan kepada kita, uluran tangan kita sangat berarti bagi mereka. jangan remehkan mereka atau merendahkan mereka, sebenarnya jika kita bersikap seperti itu maka kita lebih rendah dari pada mereka.
tp bagaimana dengan mereka..?? mereka harus bekerja keras dijalanan untuk mendapatkn sesuap nasi, mereka kurang beruntung karena mereka tidak mempunyai ketrampilan untuk mendapatkan pekerjaan yg layak, apalagi diantara mereka masih banyak anak-anak yg seharusnya mendapat pendidikan.
masihkah kita mengeluh dengan keadaan kita yg sekarang..?? setelah kita tau masih ada orang yg jauh dari kata cukup untuk hidupnya sendiri.
syukuri semua yg telah tuhan berikan kepada kita, uluran tangan kita sangat berarti bagi mereka. jangan remehkan mereka atau merendahkan mereka, sebenarnya jika kita bersikap seperti itu maka kita lebih rendah dari pada mereka.
80 PERSEN ANAK HIDUP DI JALAN KARENA ORANG TUA MEREKA
Menurut Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, sekitar 80 persen permasalahan anak jalanan adalah karena pengaruh orangtua. “Ada yang kita dapatkan anak-anak masih di jalan pada tengah malam. Mereka tidak berani pulang jika tidak mendapat uang karena tidak akan bisa makan. Bayangkan 20-30 tahun lagi anak-anak jalanan itu akan tumbuh menjadi generasi yang hilang,” katanya pada penutupan Rapat Kerja Nasional Program Kesejahteraan Sosial Anak di Jakarta.
Kalau dikelola dengan bagus, hak-hak mereka diwujudkan, diberi perlindungan dan hak tumbuh kembang, kesehatan, pendidikan, merka akan jadi pemimpin bangsa ke depan,” ujar Mensos. Namun dalam hal ini, pemerintah memerlukan kerjasama dari pihak lain termasuk orang tua, sehingga orang tua juga perlu pembinaan agar mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya sampai akhirnya anak tidak perlu ke jalan.
Pemerintah sudah menyiapkan tenaga-tenaga profesional untuk mengawal suksesnya program yang ada. Salah satu programnya yaitu melalui tabungan sosial anak yang diberikan kepada anak jalanan dan fakir miskin. Tabungan itu merupakan suatu tekanan kepada orangtua dimana jika anak masih berada di jalan, maka pemerintah akan menarik kembali tabungan itu. Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Sosial, jumlah anak yang dijangkau melalui Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) pada 2010 adalah 139.464 anak dengan nilai sebesar Rp 154.45 miliar. Sedangkan jumlah anak terlantar di seluruh tanah air mencapai 5.4 juta anak.
Kita sering menemukan mereka di jalanan, mengamen, menjual suara di bis, tidur di emperan maupun di jembatan layang, mereka ada di sekeliling kita. Mereka penerus bangsa ini namun tinggal di jalanan. Yesus memberikan hak yang istimewa untuk anak-anak. Hendaknya kita pun memberikan mereka tempat yang istimewa dan terlebih lagi peduli dengan mereka. Bangkitkan kembali jiwa sosial itu dan jadilah terang buat mereka.
Sumber : mediaindonesia/lh3
HIDUP DIJALAN, JANGAN MAU...
Kita tahu sendiri, bahwa hidup di jalanan itu sulitnya bukan main, untuk itu kita janganlah mau untuk menjalani kehidupan di jalanan. Kita akan menghadapi banyak masalah dari kehidupan semacam ini, masalahnya tidak hanya dari segi ekonomi, tapi juga dari tingkat keamanan dan perlindungan terhadap kehidupan kita. Tindak kejahatan bisa terjadi di setiap saat jika kita hidup di jalanan.

Mungkin ada yang punya pikiran kalau kita menjalani kehidupan di jalanan memang karena takdir kita, yang mana ada banyak sekali penyebabnya, mulai dari bencana alam sampai mereka-mereka para penguasa yang hendak ingin menguasai wilayah tempat tinggal kita terdahulu. Kalau Anda berpikiran seperti itu, berarti Anda juga menganggap kalau kita hidup itu tidak memiliki hak untuk bertahan hidup.
Lantas, kalau kita sudah berpikiran seperti itu lalu untuk apa kita hidup di dunia ini jika kita hanya pasrah menerima untuk hidup di jalanan? Seharusnya kita memperjuangkan kehidupan kita untuk jangan sampai kita hidup di jalanan, masih ada banyak tempat yang bisa kita singgahi untuk berlindung dari panasnya sengatan matahari, dinginnya udara malam, dan untuk membangun rencana kehidupan yang lebih baik.
Mencari solusi untuk membangun kehidupan yang lebih baik adalah yang seharusnya kita lakukan, kita usahakan agar kita tidak lagi menjalani kehidupan di jalanan. Jika kita terus saja berjuang hidup di jalanan, tentu saja kita tidak akan bisa menemukan solusinya. Untuk bisa menemukan solusi terbaik agar bisa meninggalkan kehidupan di jalanan, maka keluarlah dari dunia jalanan itu, karena solusinya pasti ada di luar sana.
Sudah banyak yang mengatakan juga, bahwa untuk bisa mencari solusi dari suatu permasalahan maka carilah di luar masalah tersebut, karena jika kita masih berada di dalam masalah tersebut tentu kita tidak bisa melihat secara lebih keseluruhan dari masalah tersebut.
Masih ada banyak cara untuk menjalani kehidupan ini tanpa harus hidup di jalanan, kita tidak tahu solusinya karena memang kita masih berada di dalam kehidupan jalanan tersebut. Untuk itu keluarlah dari dunia hidup di jalanan, dan lihat di dunia luar sana bahwa masih ada banyak sekali tempat-tempat bagi kita untuk memperbaiki kehidupan kita.
Hidup ini adalah pilihan, jadi kalau memang kita ingin memiliki kehidupan yang nyaman maka pilihlah hidup yang memang seperti itu. Tidak usah pikirkan berbagai masalah yang akan dihadapi nanti, tetap fokus terhadap apa yang hendak diraih di masa depan nanti, karena itulah tujuan kita memperjuangkan kehidupan kita.
BY: IPRAS BLOG.COM
MEREKA LEBIH MEMILIH HIDUP DI JALANAN
Laporan Firman Agus, Monang Lubis, Andi Noviriyanti, Pekanbaru
Kita sering melihat segerombolan remaja yang berpakaian unik jika tidak ingin disebut aneh. Mereka tegak di persimpangan, membawa gitar kecil sambil bernyanyi. Mereka mengaku sebagai anak punk mengikuti aliran bebas berekspresi tanpa harus mengganggu orang lain. Ada apa dengan mereka, kenapa mereka berada di jalanan? Mereka berkumpul, bergaul dan mengamen. Itukah kehidupan mereka?
Langganan:
Komentar (Atom)
